Senin, 06 April 2015

Gunung Tunak

 Samudra Hindia menghampar bak tak berujung di selatan tebing Gunung Tunak. Perahu-perahu berada jauh di kaki langit. Bau tanah yang berlumpur dan liat sangat terasa di dalam hidung. Pohon-pohon yang tumbuh cukup lebat dan berhimpitan di punggung bukit menampilkan panorama alam yang sejuk di Taman Wisata Alam Gunung Tunak, Nusa Tenggara Barat.

    Aneka vegetasi tumbuh, bervariasi, dan memperlihatkan keanekaragaman khas di hutan Gunung Tunak. Belum padang rumbut yang menghampar luas seperti permadani hijau tergelar hingga sisi tebing. Suasana sangat sejuk, bersih, dan indah. Kekayaan alam di Gunung Tunak sangat menantang bagi travelers yang ingin mencicipi petulangan hutan.
   
Tradisi masyarakat sekitar juga masih sangat kental. Di sebuah rumpun pohon asam, dikenal dengan pemondokan pohon asem atau Bagek Pondok, sering digelar ritual pemberkatan kerbau (nyale). Kerbau-kerbau itu akan dilepas ke alam bebas setelah diberkati. Kerbau diberi kebebasan untuk mencari pakan rumput di sekitar hutan. Tetua adat bersama masyarakat akan membacakan doa-doa di bawah pohon asam agar kerbau-kerbau mereka tidak dicuri atau hilang.

    Gunung Tunak merupakan kawasan yang paling dekat dengan peradaban Pulau Lombok. Selain itu, Gunung Tunak menjadi salah satu situs suku Sasak. Menurut cerita masyarakat sekitar, dahulu berdiri banyak kerajaan di sekitar Gunung Tunak.

    Bila sobat travelers ingin menjangkau ke wisata pantai selatannya, akan dapat melihat dan menikmati keindahan pasir pantai, dinding kapur yang kokoh, dan area terumbu karang di beberapa sudut pantai yang sangat memikat penyelam. Di tiap-tiap tebing yang curam, sobat travelers akan mendapati burung-burung buntut-sate yang sedang meliuk-liuk di atas deburan ombak. Pada tebing-tebing  curam itu, masih ada saja orang yang menelusurinya untuk memancing ikan. Jika sobat travelers berani, ini sangat menantang, bukan?

    Taman Wisata Gunung Tunak yang berada pada ketinggian 0-150 mdpl ini, sobat travelers dapat mendapatkan sensasi yang lain seperti gundukan sarang burung Gosong (
Megapodius Reinwartdtii) termasuk jenis yang langka. Apabila sedang beruntung, sobat travelers dapat pula melihat barisan rusa timor yang kadang muncul dan bersembunyi di semak belukar.

    Alam yang menantang, hutan yang belum dirusak oleh kerakusan manusia, dan satwa-satwa yang masih liar, menjadi daya tarik bagi travelers sejati. Kelestarian alam Gunung Tunak wajib dijaga. Apabila travelers ingin menjelajahinya sangat wajib untuk menghormati adat masyarakat sekitar dan menjaga kelestarian alam. Jangan sampai merusaknya. Secara resmi, Gunung Tunak ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam berdasarkan SK Menteri Kehutanan RI No. 425/Kpts-II/1996 tanggal 9 Agustus 1996 seluas 312 Ha.


1 komentar: