Disebut Gendang Beleq karena salah satu alatnya adalah gendang
beleq (gendang besar). Orkestra ini terdiri atas dua buah gendang beleq yang
disebut gendang mama (laki-laki) dan gendang nina(perempuan), berfungsi sebagai
pembawa dinamika. Sebuah gendang kodeq (gendang kecil), dua buah reog sebagai
pembawa melodi masing-masing reog mama, terdiri atas dua nada dan sebuah reog
nina, sebuah perembak beleq yang berfungsi sebagai alat ritmis, delapan buah
perembak kodeq. Perembak ini paling sedikit enam buah dan paling banyak
sepuluh. Berfungsi sebagai alat ritmis, sebuah petuk sebagai alat ritmis,
sebuah gong besar sebagai alat ritmis, sebuah gong penyentak, sebagai alat
ritmis, sebuah gong oncer, sebagai alat ritmis, dan dua buah bendera maerah tau
kuning yang disebut lelontek. Menurut cerita, gendang beleq ini dulu dimainkan
kalau ada pesta-pesta kerajaan, sedang kalau ada perang berfungsi sebagai
komandan perang, sedang copek sebagai prajuritnya. Kalau perlu datu (raja) ikut
berperang, disini payung agung akan digunakan. Sekarang fungsi payung ini
ditiru dalam upacara perakawinan. Gendang beleq dapat dimainkan sambil berjalan
atau duduk. Komposisi waktu berjalan mempunyai aturan tertentu, berbeda dengan
duduk yang tidak mempunyai aturan. pada waktu dimainkan pembawa gendang beleq
akan memainkannya sambil menari, demikian juga pembawa petuk, copek dan
lelontok.
Sumber : http://arsipbudayanusantara.blogspot.nl/2014/01/macam-macam-tradisi-dan-budaya-di-lombok.html
Sumber : http://arsipbudayanusantara.blogspot.nl/2014/01/macam-macam-tradisi-dan-budaya-di-lombok.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar